Rabu, 23 Februari 2011

[parodi] surat terbuka dari putri nurdin halid (editan orang iseng)

surat aslinya ini : olahraga.kompa*siana.com/bola/2011/02/22/surat-terbuka-dari-putri-nurdin-halid/

ini parodinya :

Salam damai rakyat Indonesia,
Perkenalkan saya anak dari orang terkenal saat ini, putri bapak yang menjadi cacian saat ini. Ya betul, seperti apa yang ada dipikiran anda. saja saya sudah bisa melihat bahwa ayah saya orang hebat. Hebat dalam apa saja, kecuali dalam mengurus oeganisasi ini. Sangat minim prestasi, bila ada prestasi dikit. Pasti langsung dikaitakan dengan ayah saya. Biar terlihat seperti hebat dan berprestasi. Ayah saya juga sangant hebat dalam memanage waktu. Didalam bui saja, ayah saya bisa mengurus organisasi ini. Hebat bukan? Gen laki-lakinya sangat kuat dan lebih kuat dari yang lainnya oleh karena itu ayah saya seorang laki-laki (penting gitu). Ya, ayah yang dilahirkan dari seorang ibu, proses melahirkannya normal, tidak lewat hidung seperti yang kalian pikirkan.

Saya sengaja menulis surat ini lantaran ayah terus menerus dihujat, dihina, dicaci, dimaki. Masyarakat tampaknya termakan berita-berita di televisi maupun surat kabar. Sebenarnya, kalau mau fakta yang sesungguhnya, ada baiknya melihat tayangan Spacetoon dan program ANTV yang membagi bagikan BB secara murah disertai MC maho, atau baca kaskus.us semua plus minus ada disana, tetapi lebih banyak borok ayahku dikupas tuntas disana, banyak fans ayahku juga, tentunya fans anti nurdin. Ketiga media ini menyuguhkan berita-berita independen tanpa prasangka dan karna memang tidak menyediakan berita tersebut. Sementara media lain lebih berat untuk menjatuhkan ayah saya. Menurut saya ini bukan lantaran ketiga media itu milik keluarga Aburizal Bakrie, senior ayah saya di Golkar, tetapi bisa jadi juga seperti itu.

Sesungguhnya, tak benar jika ayah serakah kekuasaan. Ayah cuman ingin menjadi ketua organisasi itu selama-lamanya saja padahal minim prestasi. Apa itu serakah? Ayah saya sekadar bumper dari orang-orang lain. ya namanya ketua, harus jadi bumper, jangan mau enaknya saja. Kisruh calon ketua organisasi juga bukan lantaran ulah ayah saya, tetapi kerja tim verifikasi. Lalu, kenapa ayah saya yang dihujat? Padahal kan jadi enak, persaingan jadi tidak susah banget.

Buat apa ayah saya cari kekuasaan di organisasi itu? Toh sebagai pengusaha, ayah saya sudah kaya. Saya bangga punya ayah yang pernah dibui dalam kasus korupsi. Ia bertanggungjawab kepada keluarga. Ada hal berkesan darinya saat saya nikah tahun lalu. Ayah sungguh-sungguh memperhatikan kepentinganku. Aku bisa pesta di hotel mewah di sana, Hotel Berbintang loh. Di ballroom pula! Pesta berlangsung meriah dengan balutan “KEMEGAHAN”. Ayah orang hebat, terbukti 8.000 orang undangan hadir di pesta pernikahanku. Ini membuktikan apa. Aku kaya loh. Kaya banget. Harta ayahku melimpah.

Kata omku, khusus pesta pernikahan menelan biaya Rp 1,5 miliar-Rp 1,8 miliar. Total biaya tiga acara, Jakarta, Makassar, dan Sinjai konon menghabiskan Rp 5 miliar. Disaat banyak rakyat miskin kelaparan dan kesusahan. Aku bisa berpesta ria. Ayahku memang hebat. Untuk menghibur tetamu, keluarga juga menghadirkan artis ternama Tanah Air, duet Anang dan Syahrini, kangen band, kalo bisa justin biber ya justin biber deh. Mereka yang hadir di antara tamu very important (VIP) itu banyak, pokonya orang hebat. Ini terbukti bahwa ayahku eksis, trendi dan pandai bergaul.

Jadi, kalau ayah saya sebagai koruptor, jelas tak ada yang mau hadir dalam pesta perkimpoianku. Mana ada lelaki yang mau sama putri seorang koruptor. Sekarang ini memang sudah jadi tren kalau koruptor derajatnya lebih tinggi dari orang pinter. Coba kita lihat, orang pinter malah males tinggal di indonesia karna tidak dihargai. Lebih dihargai orang yang korupsi, karna banyak uang. Contoh orang pinternya habibie, mana kepake di indonesia. Mending dia ke Jerman, lebih dihargai. Malah aku bisa dipersunting keluarga biru, sebiru langit dan seluas samudra, ini membuktikan apa? Kastaku lebih tinggi dari kalian. Aku dipersunting darah biru loh. Ha Ha Ha (ketawa penjahat di sinetron-sinetron)

Ayah saya bertanggung-jawab dengan nama yang berarti “cahaya agama yang kekal abadi selamanya”. Setiap jengkap langkah ayah senantiasa berpayung agama. Maka, ayah pun mementingkan naik haji. Padahal saya tau, naik haji ga usah di omong-omongin, nanti kan jadi ria. Kalo niat baik kenapa harus diumbar. Ayah ingin berjalan di jalur Tuhan, bukan syetan yang punya nafsu serakah. Rasanya, rakyat Indonesia keliru menilai ayah saya. Justru saya yang tahu persis, ayah saya orang bersih yang hebat. Sebab, kalau ayah buruk hati pasti ditinggalkan teman-temannya. Tetapi dimata masyarakt memang ayah buruk, sebaik apapun ayah, ayah memang tidak bisa menunjukan prestasi yang berarti bagi indonesia. Ayah seharusnya legowo dalam masalah ini. Ayah, berhentilah, ini bukan lagi masa ayah. ayah sudah kaya sudah memiliki segalanya. Sudahlah saatnya mencari yang baru. Agar persepakbolaan di indonesia semakin maju. Turunlah yah!

Mudah-mudahan surat terbuka saya ini menjadi pencerah bagi saudara-saudaraku yang terperangkap gelap. Ayah saya datang membawa cahaya buat saudara-saudara rakyat Indonesia. Dan Terimakasih.

Saya yang membanggakan ayah,

Sebaik apapun dia, sekaya apapun dia. Sudahlah, kita letih seperti ini, kita bosan seperti ini, 2 periode bukan masa yang pendek, kita butuh perubahan bukan bualan, sudah saatnya kau turun. Bersatulah kawan menuju persepakbolaan indonesia yang lebih baik!

2 komentar:

isi dulu yah! bentar kok